Yuddy: Target Jumlah PNS Tahun 2019 Sebanyak 3,5 Juta Orang!

asncpns.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re‎formasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi selalu serius dengan keputusanya di setiap program yang telah dibuatnya. Salah satu programnya ialah rasionalisasi jumlah pegawai negeri sipil (PNS). Dalam forum rapat koordinasi (rakor) pendayagunaan aparatur negara yang berlokasi di Jakarta, Menpan Yuddy sudah menyampaikan program tersebut di hadapan para sekdaprov se-Indonesia.

Menpan Yuddy menyebutkan bahwa dirinya menargetkan sampai tahun 2019 jumlah PNS yang saat ini berjumlah 4,517 juta, harus tersisa 3,5 juta orang. Sebab pada sebelumnya, Yuddy telah menegaskan rasionalisasi PNS dengan mengurangi jumlah PNS sejuta orang ditambah 500 ribu lebih yang akan pensiun. "Kajian rasionalisasinya sudah hampir selesai dan bisa dilaksanakan tahun depan. Untuk tahap awal, kita bikin 10 persen. Misal di Kantor KemenPAN-RB ada 360 pegawai, akan dibuat rangking satu sampai 360. Bila yang dirasionalisasi 10 persen, berarti ada 36 PNS langsung kita pensiunkan dini," ungkapnya. seperti dikutip dari JPNN, hari Jumat (11/03/2016).

Adapun perkiraan untuk jumlah PNS se-Indonesia yang akan memasuki masa purnabakti atau pensiun tahun 2017, berdasarkan angka persentase yang telah disampaikan menpan yaitu pengurangan 10 persen pada tahun depan. Jumlah 10 persen dari 4,517 juta adalah 451.700 orang akan dirumahkan. Jadi, jumlah PNS se-Indonesia pada 2018 adalah 4.517.000 - 451.700 = 4.0663.300 orang PNS. Selanjutnya, rasionalisasi tahap dua tahun 2018, dengan asumsi 10 persen lagi, hitungannya adalah 4.0663.300 - 406.630 = 3.659.670 orang PNS.

Dengan begitu, jumlah PNS pada tahun 2019 mendatang akan tersisa 3.159.670 PNS, bila jumlah itu sudah dikurangi dengan PNS yang memasuki masa pensiun. Selain itu, perkiraan jumlah PNS pada 2019 menjadi sekitar 3,5 juta, bisa tercapai sesuai target yaitu sebesar 3.159.670 PNS ditambah CPNS baru hasil rekrutmen 2016, 2017, dan 2018. Dimana penerimaan CPNS tetap dilakukan di formasi terbatas meliputi tenaga pendidik (guru), tenaga medis dan lulusan sekolah ikatan dinas dengan jumlah yang terbatas juga.