Senin, 14 Maret 2016
Rumor Rasionalisasi PNS di Serang
asncpns.com- Kebijakan rasionalisasi pegawai negeri sipil (PNS) atau pensiun dini saat ini tengah menjadi perbincangan hangat oleh publik. Pasalnya, untuk alasan meningkatkan kompetensi PNS, mendorong efisiensi belanja pegawai dan demi menguatkan kapasitas fiskal negara dihadirkannya rasionalisasi ini. Mengenai hal ini, pegawai negeri di beberapa daerah tidak setuju bila sampai rencana ini terealisasikan. Salah satunya pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang Provinsi Banten.
Tubagus (Tb) Entus Mahmud selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Serang menyampaikan bahwa kebijakan soal kepegawaian tergantung dari kebijakan pemerintah pusat. “Kita belum bicara rasionalisasi, karena bagaimanapun kebijakan soal kepegawaian ini sangat tergantung terhadap kebijakan pemerintah pusat,” kata Tb Entus Mahmud, seperti dikutip dari JPNN, hari Senin (14/03/2016).
Entus menambahkan bahwa pihaknya siap menerima kebijakan dari pemerintah pusat menghadapi rencana kebijakan rasionalisasi PNS yang dicanangkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB) meskipun belum secara resmi disampaikan ke pemerintah daerah (pemda).
Menurutnya, pemerintah pusat belum memberikan surat resmi kepada pihaknya sampai saat ini “Jadi nggak usah khawatir, pegawai di Kabupaten Serang kerja saja seperti biasa. Itu rumor, belum menerima baik secara tertulis maupun rapat kerja,” terangnya.
Dirinya menyebutkan bahwa dari total PNS Pemkab 11.215 orang, sebanyak 187 orang berpendidikan sekolah dasar (SD). Sehingga, PNS tamatan pendidikan SD di lingkungan Pemkab Serang masih banyak. Adapun PNS tamatan sekolah menengah pertama (SMP) terdapat 136 orang, sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 16 orang, tamatan DII sebanyak 1.886 orang, DIII sebanyak 804 orang, S1 sebanyak 5.688 orang, S2 sebanyak 2.579 orang dan S3 sebanyak lima orang.
Anonim
Author & Editor
ASNCPNS.COM adalah website independent yang tidak dibiayai oleh pihak manapun. Informasi kami selektif, akurat, no-hoax tanpa bumbu-bumbu tambahan yang sekiranya bisa membuat informasi terkesan lebih besar atau lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar