Senin, 21 Maret 2016
PNS Harus Bisa Menjadi Contoh
asncpns.com- Kebijakan baru mengenai penggunaan kantong plastik berbayar merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di kota-kota besar. Seperti yang terjadi di Bontang Provinsi Kalimantan Timur, untuk mengurangi sampah plastik di daerahnya menggunakan metode penggunaan tas daur ulang yang bisa dipakai berkali-kali sebagai pengganti pemakaian kantong kresek. Hal ini akan terwujud bila ada partisipan dari berbagai pihak, salah satunya dari pegawai negeri sipil (PNS).
Heru Triatmojo yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi dan Penegakan Hukum Lingkungan BLH (Badan Lingkungan Hidup) Bontang, mengatakan bahwa PNS mempunyai peranan penting dalam mensosialisasikan metode ini dan diharapkan mampu menjadi teladan kepada masyarakat. “Jadi untuk program seperti ini sebenarnya sudah pernah ada surat edaranya dari walikota. Nah untuk saat ini memang sudah cukup lama tidak berjalan. Maka dari itu, kedepan kami berharap bisa dimaksimalkan lagi,” ungkap Heru kepada wartawan di Bontang, hari Sabtu (19/03/2016)
Heru menilai, untuk model dan kualitas produk berbahan dasar plastik daur ulang ini tidak kalah bagus dengan yang berbahan plastik yang bukan dari daur ulang. “Jadi nanti kalau ada acara-acara, rapat-rapat, atau pengadaan barang inventaris yang berbahan dasar plastik, maka kita wajibkan kembali untuk menggunakan barang yang berbahan dasar daur ulang. Jadi tidak ada lagi yang memesan barang selain bahan dasar itu. Intinya PNS ini bisa jadi contoh terlebih dahulu lah sebelum kita sosialisasikan ke swalayan-swalayan,” paparnya.
Dirinya menambahkan, pada intinya PNS harus bisa menjadi contoh terlebih dahulu sebelum mensosialisasikan ke sejumlah swalayan yang ada di Bontang. Lanjutnya, PNS untuk kedepannya bisa memberlakukan metode ini dalam hal pengadaan barang yang berbahan dasar daur ulang, bahkan pada saat berbelanja di pasar tradisional ataupun di swalayan.
Anonim
Author & Editor
ASNCPNS.COM adalah website independent yang tidak dibiayai oleh pihak manapun. Informasi kami selektif, akurat, no-hoax tanpa bumbu-bumbu tambahan yang sekiranya bisa membuat informasi terkesan lebih besar atau lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar