asncpns.com- Menyusutnya pegawai negeri sipil (PNS) saat ini tengah melanda beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Salah satunya di Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami krisis guru di jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini diketahui berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya.
Alfian selaku Kepala Disdik Kabupaten Tasikmalaya mengatakan bahwa kekurangan guru berstatus PNS dari tingkat SMP itu mencapai 2.693 orang. Sedangkan saat ini jumlah tenaga sukarelawan guru SMP hanya 2.005 orang. Dengan begitu, berarti Kabupaten Tasikmalaya masih kekurangan 688 guru SMP.
Alfian menambahkan, sekitar tahun 2017 mendatang akan terjadi pensiun tenaga guru PNS besar-besaran yang mencapai 1.000 orang. Sehingga kebutuhan guru SMP di Kabupaten Tasikmalaya sangat banyak dan dibutuhkan penggantinya segera. "Kami ini sebenarnya kekurangan PNS, bukan kekurangan guru. Bisa dibayangkan kalau tidak ada tenaga sukwan, sekolah akan kewalahan mendidik muridnya," tutur Alfian, seperti kami kutip dari Pikiranrakyatnews, hari Rabu (23 Maret 2016).
Selain guru SMP, Alfian memaparkan bahwa daerahnya juga masih kekurangan guru sekolah dasar (SD) yang jumlahnya sebanyak 2.530 orang. Tambahnya, jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah tenaga sukarelawan guru SD sebanyak 3.260 orang. "Jadi kalau secara keseluruhan, kekurangan guru di Kabupaten Tasikmalaya kekurangannya mencapai 5.223 orang.Kami sudah menyampaikan usulan ini kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Kami berharap secepatnya guru sukarelawan ini diangkat, sehingga kekurangan guru dapat diminimalisasi," ungkap Alfian.
Sementara itu, Asep Talmansani sebagai guru honorer di SMP Satu Atap Negeri W Cineam, Desa Cisarua, Kecamatan Cineam mengungkapkan bahwa hanya ada tiga guru berstatus PNS yang mengajar di SMP, diantaranya guru bahasa, guru matematika dan kepala sekolah. Sedangkan guru berstatus honorer, hanya ada 11 orang. "Kekurangan sih enggak, karena kita hanya mengajar tiga kelas. Tetapi posisinya kalau guru PNS berhalangan hadir ya sulit. Ujung-ujungnya guru honorer juga yang kerja keras," ujar Asep.
Asep melanjutkan, Pemkab Tasikmalaya tidak bisa mengupayakan pengangkatan honorer kategori dua (K2)
sebagai PNS. Asep menginginkan, nasib para guru honorer di daerah marjinal salah satunya di Desa Cisarua,
Cineam, bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, berupa pemberikan upah yang
layak. "Ya minimal upah minimum rata-rata. Tugas kita kan sama seperti guru PNS, kadang lebih berat. Tugas guru di desa lebih sulit ketimbang di kota, gesekannya lebih banyak. Jadi saya mohon diperhatikan," tutup Asep.
Sebelum pengumuman penerimaan CPNS dibuka, bagi anda yang ingin menjadi PNS, segera persiapkan diri sedini mungin dengan mempelajari materi CPNS terbaik yang bisa dibantu Paket LKIT tuk menguasai materi CPNS, yang telah meloloskan 3000 CPNS murni.
Selasa, 29 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar