Dr Saiful Ridlo, MSi selaku Humas (Hubungan masyarakat) Badan Kepegawaian Negara (BKN), sekaligus pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), saat menyampaikan materi tentang Tahapan Penyusunan Tes Kompetensi, dalam acara Workshop Pengayaan Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN (PPSR) BKN dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes), hari Senin (21/3/2016) lalu, di Fakultas MIPA, memaparkan bahwa diperlukan memperhatikan lima prinsip, diantaranya valid, reliabel, fair, transparan dan autentik dalam penyusunan butir soal rekrutmen CPNS.
Saiful menambahkan, dalam penyusunan soal tes yang akan diujikan atau digunakan untuk seleksi CPNS harus memiliki unsur validitas, reabilitas, fair, transparan dan autentik. Adapun penjabaran dari masing-masing unsur itu, diantaranya sebagai berikut:
- Valid yakni mengujikan materi/kompetensi yang tepat
- Reliabel yakni konsisten hasil pengukurannya
- Fair yakni tidak merugikan pihak tertentu
- Transparan yakni jelas apa yang diujikan dan jelas kriteria penskorannya
- Autentik yakni hasil kerja peserta yang sesungguhnya dan sesuai dengan dunia riil/nyata.
Sebelumnya, Aris Windiyanto sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PPSR BKN saat membuka acara workshop itu hingga hari Rabu (23/3/2016) lalu, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan kapasitas para pembuat soal khususnya dalam penyusunan materi tes yang diujikan dalam rekrutmen dan seleksi calon ASN. “Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU no.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang mengamanatkan BKN untuk mengendalikan rekrutmen dan seleksi calon ASN”. ungkap Aris, seperti dilansir dari laman website BKN.
Workshop serupa ini, pernah digelar sebelumnya selama empat kali dengan melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta.
Dalam workshop pembuatan soal CPNS itu, selain menjelaskan tentang Tahapan Penyusunan Tes Kompetensi, juga dari segi materinya memaparkan tentang Rambu-rambu Penulisan Butir Soal dan Pengembangan Bank Soal yang disampaikan oleh Dr Wiwik Isnaeni MSi. Selain itu, dipaparkan pula materi tentang Variasi Bentuk Soal Sesuai dengan Materi yang diujikan oleh Prof Dr Dwi Rukmini MPd.
Materi yang disampaikan oleh Dr Wiwik Isnaeni MSi, salah satunya menerangkan karakteristik bank soal yang perlu diperhatikan para pembuat soal. “Setiap butir soal pada bank soal merupakan butir soal yang telah teruji dan setiap butir soal perlu dilengkapi berbagai informasi yang berguna,” jelas Wiwiek. Ditambahkannya, dalam pemeliharaan basis data bank soal perlu diperhatikan aspek kerahasiaan. Aspek ini penting untuk menjamin kualitas pemanfaatannya.
Sedangkan Prof Dwi Rukmini memaparkan dalam materinya bahwa ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat variasi jawaban soal, pertama hindari homogenitas, hindari membuat 2 jawaban yang merupakan sinonim ataupun antonim satu sama lain, susun pilihan jawaban yang minimal terdapat dua pengecoh dan hindari pilihan jawaban yang berada di luar konteks soal.
Sementara, di bagian lain Endar Setiawan yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Sistem Rekrutmen BKN mengakui, acara itu diikuti oleh 24 peserta yang antara lain terdiri dari pejabat/pegawai di lingkungan PPSR, pengelola bank soal, auditor, pengolah bahan informasi dan publikasi serta perwakilan dari sejumlah Kantor Regional BKN.
Bagi anda yang ingin menjadi bagian dari aparatur negara, segera persiapkan diri sedini mungkin untuk mempelajari materi CPNS. Kami rekomedasikan menggunakan Paket LKIT, yang telah meloloskan 3000 CPNS murni.
0 komentar:
Posting Komentar