asncpns.com- Banyaknya jumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang pensiun di setiap tahunnya ditambah moratorium calon pegawai negeri sipil (CPNS), mengakibatkan jumlah PNS di sejumlah daerah berkurang. Seperti halnya di Kota Depok Provinsi Jawa Barat, sampai saat ini PNS di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kekurangan PNS di bidang kesehatan.
Idris Abdul Shomad selaku Wali Kota Depok mengatakan bahwa pihaknya masih kekurangan tenaga dokter di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) daerah Depok sampai saat ini. “Untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam pelayanan kesehatan memang agak sulit untuk dicapainya. Ini dikarenakan kita masih kekurangan tenaga medis seperti dokter yang bekerja di tiap tiap Puskesmas yang ada di kota Depok. Meskipun masih kekurangan tenaga, kami juga berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” ungkap Idris, hari Rabu (16/03/2016).
Dirinya menambahkan bahwa pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Depok masih dirasa kurang. Namun, bila jumlah dokter yang bekerja di setiap Puskesmas lebih dari dua orang akan memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan dapat menutupi kebutuhan masyarakat yang jumlah penduduknya sudah mencapai 2 juta jiwa. Hal ini tentunya bermula dari masih banyaknya Puskesmas yang ada di Kota Depok belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota Depok 2012-2016, yaitu sebanyak 41Puskesmas.
Meski di Kota Depok kekurangan pegawai baik tenaga honorer maupun PNS, Idris menerangkan bahwa pelayanan kepada masyarakat masih tetap berjalan dengan maksimal sehingga dapat membawa kota Depok ke dalam kategori baik. Selain itu, dijelaskannya bahwa untuk membantu menjalankan serangkaian tugas yang ada, pihaknya terpaksa menyediakan tenaga sukarelawan di beberapa Kelurahan yang ada di daerahnya. “Padahal tidak ada nomenklaturnya untuk tenaga sukarelawan. Gajinya saja patungan dari gaji lurah,” jelasnya.
Berdasarkan hasil data yang didapatkan, jumlah PNS yang berada di Pemkot Depok hanya sebanyak 7.690. Idealnya, setiap satu PNS dapat melayani 100 sampai dengan 150 orang atau dapat diartikan Pemkot Depok harus memiliki tenaga PNS sebanyak 13.620 orang untuk bisa melayani dengan baik 2.043.000 masyarakat kota Depok. Sedangkan, jumlah PNS yang dimiliki Kota Depok saat ini belum dikatakan ideal untuk bisa melayani masyarakat daerahnya yang berjumlah 2.043.000 jiwa. Hal ini disebabkan, daerahnya masih membutuhkan PNS sebanyak 6.000 orang lagi untuk bisa menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Kekurangan PNS di bidang kesehatan, salah satunya tenaga dokter menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat menjadi terhambat. Bila dibiarkan terus menerus, kualitas pelayanan terhadap masyarakat akan memburuk. Seperti yang kita ketahui, PNS atau ASN merupakan abdi negara yang berkewajiban melayani publik dengan baik, tanpa adanya abdi negara apa jadinya dunia tidak ada yang melayani, sehingga masyarakat terabaikan.
Dengan begitu, pemerintah tidak akan membiarkan masyarakatnya terabaikan dan akan segera menambah jumlah PNS dengan segera, yang sebelumnya harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan negara dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahunnya. Kemudian, pemerintah akan segera membuka penerimaan PNS baru dengan menyelenggarakan tes seleksi CPNS
Segera persiapkan diri sedini mungkin, bagi anda yang ingin menjadi abdi negara, dengan berdoa dan berusaha mempelajari materi CPNS yang bisa dibantu Paket LKIT, tuk menguasai materi CPNS dan siap tempur menghadapi tes seleksi CPNS, yang telah meloloskan 3000 CPNS murni.
Berikut ini contoh soal tes kompetensi bidang Kedokteran (TKB Kedokteran) yang terdapat dalam Paket LKIT.
1. Seorang laki-laki berusia 68 tahun, perokok, pasien DM tipe 2, datang dengan nocturia. Dia melaporkan adanya pancaran urine yang lemah, volume urine normal, dan perasaan buang air kecil, tidak lampias. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Acute cystititis
B. Bacterial urethritis
C. Benign prostatic hypertrophy
D. Diabetic vesical dysautonomy
E. Hyperglycemia abd glycosuria
/div>Seorang laki-laki berusia 68 tahun, perokok, pasien DM tipe 2, datang dengan nocturia. Dia melaporkan adanya pancaran urine yang lemah, volume urine normal, dan perasaan buang air kecil, tidak lampias. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Acute cystititis
B. Bacterial urethritis
C. Benign prostatic hypertrophy
D. Diabetic vesical dysautonomy
E. Hyperglycemia abd glycosuria
0 komentar:
Posting Komentar