Senin, 08 Februari 2016
Keterlambatan Pencairan Dana Hibah Guru Honorer Kota Bandung 2016
asncpns.com- Validasi data guru yang terkendala oleh beberapa hal, membuat proses transfer dana hibah guru honorer Kota Bandung mengalami keterlambatan dalam pencairannya. Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana Penyaluran dana hibah guru honorer Kota Bandung 2016.
Yusef Halandi sebagai Ketua Pelaksana Penyaluran dana hibah guru honorer Kota Bandung 2016 mengatakan bahwa adanya oknum guru honorer yang mengajukan dari dua sekolah, rekening guru yang tidak aktif, dan pengaju yang bukan guru, yang membuat terlambatnya proses pencairan. "Oleh karena itu, kami dan Bank Jawa Barat Banten sangat hati-hati memverifikasi rekening guru honorer sebelum dana ditransfer," kata Yusef, seperti dikutip dari Pikiranrakyatnews, hari Jumat (05/02/2016).
Yusef mengatakan, saat ini ada 212 guru yang terhambat proses pencairannya. Sedangkan, pencairan dana yang telah selesai dilakukan baru Taman Kanak-kanak (TK), Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKQ) dan Raudatul Athfal (RA). "Jadi yang dananya belum cair dapat segera klarifikasi ke Pak Yudi di SMAN 4 Bandung. Rencananya yang bermasalah, akan dicairkan setelah selesai tahap 1," katanya
Yusef menambahkan bahwa verifikasi dilakukan hingga 5 Februari 2016, sampai saat ini data yang sudah masuk sekitar 5000 orang untuk guru SD dan waktu pencairannya dimulai pekan depan. Sementara, lanjutnya, untuk SMP, MTs, dan sisa guru SD masih dalam proses pemeriksaan. Kemudian, dikatakannya, pekan depan, data akan diserahkan ke pihak bank. "Akhir Februari, pencairan diharapkan selesai," ujar Yusef.
Selain itu, untuk kedepannya setiap guru honorer akan menerima sebesar Rp 3.086.115 melalui rekening Bank Jabar dan Banten yang dimiliki. Pasalnya, dana hibah yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk guru honorer tahun 2015 mencapai Rp 58,9 miliar. Jumlah guru yang akan menerima dana itu sama dengan jumlah yang menerima dana hibah pada 2014 yakni sebanyak 19.079 orang.
Adapun hasil dari pemberkasan tahap satu, terdapat rekening yang tidak aktif lagi dari penerima dana hibah sebanyak 7.600 orang. Hal itu menunjukkan bahwa rekening bank itu memang hanya diperuntukkan oleh guru honorer untuk menerima dana hibah.
Penyaluran dana hibah selama tiga tahun terakhir ini ada deretan nama yang bukan guru honorer itu tidak pernah ditolak usulannya. Sebab, sampai saat ini ada 60 berkas yang dicabut. Bagian tata usaha dan pesuruh yang diusulkan oleh kepala sekolah yang kemungkinan termasuk di daftar deretan nama itu. Pendugaan dari panitian penyalur dana hibah adalah penarikan berkas itu merupakan dampak dari penandatanganan fakta integritas oleh kepala sekolah.
Anonim
Author & Editor
ASNCPNS.COM adalah website independent yang tidak dibiayai oleh pihak manapun. Informasi kami selektif, akurat, no-hoax tanpa bumbu-bumbu tambahan yang sekiranya bisa membuat informasi terkesan lebih besar atau lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar