Komisi D Bidang Kesra dan Pendidikan DPRD Kota Surabaya menyatakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guru di Kota Pahlawan mendesak digelar menyusul banyaknya guru yang pensiun pada 2016.
Persoalan kekurangan pegawai ini ditekankan Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi kepada media Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Surabaya, Senin agar bisa mendapatkan perhatian serius, jangan sampai permasalahan tidak adanya pegawai mengakibatkan terbengkalainya dunia pendidikan.
"Kami berharap ini menjadi perhatian serius dari pemerintah kota dan pemerintah pusat. Jangan sampai persoalan kekurangan guru ini berlarut-larut sehingga mengganggu dunia pendidikan," kata
Hal sama dikatakan anggota Komisi D lainnya Khusnul Khotimah. Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa pemerintah pusat akan menggelar rekrutmen CPNS pada 2016 di sejumlah daerah khususnya Surabaya pada 29 Agustus hingga 12 September 2016.
Formasi tenaga pendidik, lanjut dia, diprioritaskan untuk guru 3T (terluar, terdepan, tertinggal) jumlahnya, sekitar 3.000-an. "Kami berharap proses rekrutmen CPNS dapat berjalan lancar, sehingga kebutuhan akan guru dapat terpenuhi dengan baik," katanya.
Menurut dia, guru-guru yang lulus tes CPNS adalah guru pilihan yang terbaik dengan memiliki kompetensi, skill, kreatif serta inovatif. "Sehingga mampu memberikan sumbangsih dalam peningkatan kualitas pendidikan di Surabaya," ujarnya.
Tahun 2016 ini sebanyak 137 guru di Surabaya memasuki masa pensiun. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan memperkirakan pada 2017 nanti pendidikan Surabaya akan kekurangan guru. Saat ini pemerintah sangat terbantu dengan adanya guru honorer sebagai tenaga pengajar di sekolah sekolah karena kekurangan guru ini sangat dirasakan dampaknya semenjak tahun 2015 kemarin akibat adanya moratorium PNS sehingga pemerintah tidak bisa melakukan penambahan pns.
"Tapi Alhamdulillah, di sekolah-sekolah kita, tidak hanya ada guru PNS saja, ada guru non-PNS juga," ujarnya.
Di lingkungan pemkot Surabaya, komposisi guru yang dibutuhkan adalah guru SMP, SMA, dan SMK. Akibat kekurangan tersebut, guru yang memiliki pelajaran serumpun diharuskan mengisi kekosongan dan harus bisa saling mengisi.
"Kekurangan ini untuk mata pelajaran tertentu, bisa diatasi dengan guru saling mengisi. Terutama untuk guru dengan mata pelajaran serumpun," katanya. Sedangkan untuk guru SD, Ikhsan menyatakan sudah mencukupi.
Saling mengisi seperti dijelaskan oleh Ikhsan, mengakibatkan guru yang normalnya bekerja 24 jam seminggu, bisa bekerja hingga 40 jam. "Guru yang ada dioptimalkan, ini sesuai dengan Undang-Undang. Minimal 24 jam, maksimal 40 jam. Saya yakin mereka mengerti," ujarnya.
Ikhsan menyebutkan kekhawatiran akan kekurangan guru justru untuk tahun 2017. Sebab pada tahun itu ada sebanyak 285 orang guru yang akan pensiun. Adapun rincian guru yang akan pensiun pada 2017, untuk guru SD ada 137 orang, SMP ada 62 orang, SMA sebanyak 65 orang, dan SMK ada 21 orang yang pensiun.
Bagi kalangan guru yang akan mengikuti tes seleksi CPNS sangat direkomendasikan untuk mempelajari Paket LKIT, Paket LKIT Suplemen dan Paket LKIT TKB Keguruan di paketlkit.com
Senin, 11 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar