Jumlah pungutan tersebut luar biasa besarnya, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk mahar bidan PTT untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). "Saya tegaskan di sini, tidak ada bayar membayar di rekrutmen CPNS. Semuanya sudah dianggarkan jadi gak pake duit," ungkap Yuddy di kantornya, Kamis (21/1/2015).
Yuddy menghimbau untuk para Bidan PTT di seluruh Indonesia agra tidak memberikan uang kepada pihak manapun untuk menjadi CPNS, karena semuanya telah dianggarkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Tolong seluruh bidan desa PTT, jangan mengeluarkan uang sepeser pun. Menjadi CPNS itu gratis, yang penting memenuhi syarat saja," tuturnya.
Lilik Dian Eka selaku Ketua Forum Bidan Desa PTT (Pusat) Indonesia menyatakan bahwa, mahar sebesar Rp. 75 juta hingga Rp. 250 juta harus disediakan oleh para bidan PTT yang ingin menjadi CPNS. Tidak hanya itu, untuk menjadi seorang bidan PTT saja, seseorang harus menyediakan dana hingga sebesar Rp.50 juta, lanjut Lilik. Dan untuk memperpanjang SK harus membayar jutaan rupiah.
Lilik mendesak agar pemerintah mengangkat mereka menjadi CPNS. Mereka menuntut, April 2016 seluruh bidan desa PTT harus sudah mengantongi SK sebagai CPNS.Bidan PTT selama ini mengalami ketakutan rutin setiap tahun. Yakni ketika masa kontak kerja/NRPTT menjelang habis. Mereka takut NRPTT tidak diperpanjang. Sementara, beban tugas cukup berat.
"Lihat saja banyak bidan desa yang menjadi korban ketika melaksanakan tugas, tingginya angka kematian ibu dan anak. Itulah teror yang paling menakutkan," ungkap Lilik , Sabtu (16/1/2015).
Untuk menjadi CPNS itu dibutuhkan tekad dan kompetensi diri, bergabunglah dengan 3000 orang lebih yang telah menjadi PNS secara murni alias GRATIS! dengan mempelajari paket LKIT.
0 komentar:
Posting Komentar