Federasi Guru Independen Indonesia Kota Bandung dipercaya untuk mengelola dana hibah 2015 tersebut. Yusephalandi selaku ketua federasi tersebut menyatakan proses pembayaran dimulai dengan pemberkasan penerima yang dimulai Kamis, 7 Januari 2016. "Pengajuan awalnya sekitar Rp 62,1 miliar. Yang disetujui pemerintah hampir Rp 59 miliar itu," ucapnya seusai sosialisasi pembagian dana hibah kepada pimpinan organisasi guru honorer di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2, Bandung, Selasa, 5 Januari 2016.
Soal besaran dana dan jumlah penerima telah ditetapkan pemerintah berdasarkan laporan pemakaian dana hibah 2014 yang dikelola Forum Komunikasi Guru Honorer. Namun ratusan guru honorer lain belum kebagian.
Menurut Iwan Hermawan selaku Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia Kota Bandung menuturkan bahwa jumlah guru honorer yang terdapat di kota Bandung, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas ada 20.400 guru honorer. Hal ini membuat 1200-an guru honorer tidak kebagian. Namun 600 di antaranya sekarang telah mendapatkan bantuan dana tersebut. "Ada selisih sekitar 1.200 guru yang tidak kebagian, 600 di antaranya sekarang bisa mendapat dana," katanya.
600 orang guru honorer dari 1200 orang yang beruntung untuk mendapatkan dana hibah tersebut dikarenakan ada guru yang diangkat menjadi PNS, pindah ke kota lain dan guru yang meninggal. sehingga jatah "Untuk guru lain yang belum kebagian, sila diatur sendiri oleh organisasinya," ucap Iwan.
Untuk menghindari upaya penyalahgunaan dengan memberi keterangan palsu soal data guru honorer, pengelola meminta kepala sekolah membuat pakta integritas. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada pihak yang memalsukan berkas persyaratan penerimaan dana hibah. Dana hibah setahun sekali itu berguna untuk kesejahteraan guru honorer.
0 komentar:
Posting Komentar