asncpns.com - Belum adanya kebijakan dari pemerintah mengenai pengangkatan honorer hingga sini, membuat nasib honorer terutama honorer kategori II (K2) terkatung-katung hingga saat ini. Beberapa waktu lalu, pemerintah rencananya akan mengangkat seluruh honorer secara berkala mulai dari tahun 2016 hingga 2019. Namun tiba-tiba kegaduhan menyeruak ketika anggaran untuk pengangkatan para honorer, tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Otomatis, hal tersebut mengundang reaksi para honorer dan beberapa forum honorer.
Hal ini membuat sebuah lembaga survei yaitu Asosiasi Research Opini Publik Indonesia (AROPI) menyelenggarakan survei mengenai pengangkatan nasib para honorer tersebut. Hasil dari survei tersebut terungkap bahwa, masyarakat sangat membutuhkan kejelasan dan konsistensi pemerintah dalam penyelesaian honorer kategori dua (K2).
Umar S Bakrie selaku Sekretaris Jendral Asosiasi Research Opini Publik Indonesia menjelaskan bahwa, meski banyak yang sudah paham, namun masalahnya adalah belum ada ketegasan dan konsistensi pemerintah. "Untuk kasus honorer K2, mayoritas publik sudah tahu bahwa sudah ada peraturannya dan disosialisasikan dengan baik di seluruh Indonesia," ungkapnya, Minggu (20/12).
Sikap pemerintah yang saat ini lebih cenderung abu-abu, membuat ekspektasi para honorer menjadi lebih besar untuk diangkat CPNS meski dalam peraturan UU Aparatur Sipil Negara (ASN) peluangnya tidak ada. "Yang paling penting adalah bahwa republik ini memerlukan ketegasan dan konsistensi. Ini menjadi pekerjaan rumah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB)," tegasnya.
Menanggapi hasil survei tersebut, Yuddy Chrisnandi selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (MenPAN-RB) sangat mengapresiasinya dan hasil riset tersebut akan dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk kinerja lembaga kementerian yang dipimpinnya. "Untuk para lembaga survei, jangan sungkan-sungkan mengikutsertakan kami dalam melakukan survei-survei tersebut. Yang terpenting adalah ada ide-ide kreatif yang dihasilkan dan hasil surveinya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Selasa, 22 Desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar