asncpns.com - Beberapa waktu lau, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia yaitu Sulistyo, mengeluarkan komentar pedas terkait tidak kunjung diangkatnya para honorer kategori 2 (K2) khususnya honorer tenaga guru. Sulistyo sangat menyesalkan tidak tercantumnya anggaran untuk pengangkatan honorer K2 tidak masuk dalam APBN 2016, padahal sebelumnya sudah ada isyarat dari Kementerian PAN-RB untuk melaksanakan tuntutan para guru honorer.
Sulistiyo selaku ketua Ketua Umum PB PGRI, menyatakan bahwa, "Pada pertemuan dengan perwakilan PGRI dan guru honorer pada 15 September lalu, Menteri PAN-RB menyatakan pemerintah siap mengangkat seluruh tenaga honorer Kategori 2 yang jumlahnya sebanyak 439.956 orang untuk menjadi pegawai negeri sipil secara bertahap dengan verifikasi," ungkapnya kepada pers, di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut membuat panas kuping anggota Komisi II DPR Bambang Riyanto. Ia meminta PGRI untuk tidak ikut campur dalam permasalahan honorer K2 dan tidak membuat permasalahan ini menjadi semakin keruh, karena hal tersebut bukan ranah PGRI melainkan eksekutif dan legislatif selaku pembuat keputusan.
"Saya sarankan PGRI duduk manis saja, jangan campuri urusan honorer K2. Karena ini bukan ranah mereka, Ketua PGRI mendingan urusin anggota guru PNS-nya saja. PGRI tidak tahu persis masalah honorer K2. Ketua PGRI-nya kan anggota DPD juga, mana kerjanya DPD dalam memperjuangkan honorer K2? Jadi jangan asal kecam saja," kritik politikus Gerindra ini.
Dalam berbagai kesempatan Ketum PB PGRI Sulistiyo selalu mempertanyakan hilangnya anggaran honorer K2 dalam APBN 2016. Sulistiyo yang juga anggota Komite III DPD RI mengatakan, pemerintah dan DPR tidak sepenuh hati memperjuangkah honorer K2.
0 komentar:
Posting Komentar