Menurut Suyatno selaku Bupati Rokan Hilir, latar belakang kenaikan gaji guru honorer ini karena guru honorer sangat berjasa dalam memajukan pendidikan di Rokan Hilir sangat besar. Hal ini disampaikan saat Rapat Paripurna Agenda Pembukaan Masa Sidang ke-3 Tahun 2015 atas penyampaian pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan Pertangungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (LPP APBD) Kabupaten Rokan Hilir, tahun 2014, Rabu (2/9/2015).
Dalam rapat pripurna tersebut juga, Suyatno menjelaskan minimnya serapan APBD tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya proyek fisik yang gagal lelang mengingat terbatasnya waktu pengerjaan. Hanya saja, proyek perencanaan konsultan masih sempat dilaksanakan. Sama halnya dengan pengelolaan aset daerah.
Padahal pemerintah daerah telah bekerjasama dengan BPKP Perwakilan Riau dengan menggunakan aplikasi "SIMDA" untuk mengiventarisasi aset dan membuat kartu inventarisasi barang pada tiap satuan kerja perangkat daerah sehingga dalam neraca tercantum jumlah aset sebesar Rp 3.337 Trilyun. "Terakhir kita mendata masih ada aset berupa mobil dinas yang belum ditarik. Rencananya akan kita lakukan penarikan paksa dengan membentuk tim pengamanan aset," kata Suyatno.
Suyatno berjanji akan lebih mendalami dan menggali potensi daerah dalam rangka untuk mendongkrak PAD. Menurutnya, sumber daya manusia adalah ujung tombak dalam mendongkrak PAD. Oleh karena itu, pembinaan sumber daya manusia sangat penting, bahkan dari saat rekrutmen dan penempatan kerja yang jarus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki agar dalam bekerja bisa maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar