asncpns.com - Pemerintah Kabupaten Sragen menunjukkan perhatiannya terhadap honorer kategori dua (K2) yang belum diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan akan mengalokasikan dana untuk insentif untuk guru honorer. Insentif ini rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2016. Namun, sejumlah pihak menilai kebijakan ini dengan syarat muatan politik, karena Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun 2015.
Berita mengenai pemberian dana insentif untuk honorer ini, langsung diungkapkan oleh Agus Fatchurrahman dalam acara peresmian gedung perpustaan SMP Negeri 2 Sambirejo, beberapa waktu lalu. Bupati berjanji akan segera mengucurkan dana tersebut. "Soal besarannya berapa nanti akan dibahas lebih lanjut. Yang penting policy (kebijakan) untuk pemberian insentif itu tinggal menunggu mekanisme saja," ujar Agus.
Pemerintah Kabupaten juga berencana akan memberikan insentif ini kepada guru honorer wiyatabhakti (WB). Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat telah membahas rencana untuk memberikan insentif untuk guru K2 dan WB ini. Kebijakan ini telah masuk kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 dan akan dimulai mulai tahun depan.
Namun hal ini mendapatkan sentimen negatif dar Sri Wahono selaku Wakil Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas). Dirinya menganggap bahwa kebijakan ini hanya sebagai daya tarik dalam pilkada serentak, karena kepala daerah saat ini sebagai incumbent untuk mempertahankan kedudukannya dengan menarik simpati para tenaga pendidik ini. "Kami menilai kebijakan ini diambil untuk menarik simpati guru lagi. Selama ini para guru sudah banyak yang sambat," ujarnya.
Sedangkan berbeda dengan nasib guru honorer di Kabupaten Bandung, ribuan guru honorer hanya mengandalkan honornya dari sekolah untuk bertahan hidup. "Pemkab Bandung dalam beberapa tahun ini memberikan bantuan kesejahteraan kepada 13.670 guru honorer. Namun nilainya masih relatif kecil," ujar Ketua Forum Komunikasi Guru Honorer Sekolah Kab. Bandung, Toto Ruhiat, Senin (3/08/2015).
Di Kabupaten Bandung, baru sekitar 713 orang yang baru lulus menjadi CPNS. Ini menandakan bahwa di Kabupaten Bandung masih banyak ribuan honorer yang belum menjadi CPNS, bahkan belum pernah mengikuti tes CPNS. "Kami berharap agar pemerintah pusat membuka lagi tes CPNS untuk tenaga honorer guru K-2," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar