asncpns.com - Jika dibandingkan dengan dahulu, tingkat kesejahteraan para guru pegawai negeri sipil (PNS) saat ini jauh lebih baik, karena penghasilannya tiap bulan lumayan besar. Jika diakumulasikan dari gaji pokok, tunjangan-tunjangan, sertifikasi dan uang insentif dari pemerintah daerah, maka penghasilan tiap bulan guru PNS ini bisa mencapai nominal Rp.10 Juta.
Namun peningkatan penghasilan bulanan guru PNS ini tidak diiringi dengan kinerja para guru PNS yang sudah seharusnya ikut meningkat juga. Sudah seharusnya guru ini bekerja dengan penuh dedikasi tinggi karena para guru bertugas mencerdaskan bangsa ini. Terutama untuk guru pemegang sertifikat, kinerja dianggap masih melempem dan belum ada perubahan berarti.
Hal ini membuat Yanuar selaku pemerhati pendidikan merasa miris dengan masih kurang baiknya kinerja para guru ini. Menurutnya, hal ini dikarenakan tingkat kompetensi yang dimiliki guru masih rendah. Padahal sebagai profesi tenaga pendidik yang keberadaannya sudah cukup lama, masyarakat selalu menuntut lebih pada guru. Citra guru masa kini adalah potret bangsa masa depan.
"Pernyataan tersebut, walaupun ekstrim, namun tidaklah terlalu keliru. Guru menentukan masa depan bangsa kita. Ditangan gurulah masa depan bangsa kita ini dipertaruhkan. Guru menjadi komponen yang paling penting dalam sistem pendidikan. Bahkan menjadi jantung dan simbol pendidikan itu sendiri," tuturnya.
Yanuar juga berpikir dengan meningkatnya kesejahteraan para guru ini mengakibatkan kecemburuan sosial antara guru PNS dan guru honorer yang penghasilan bulanannya masih sangat kecil. Gaji paling besar diterima para guru honorer sekitar Rp. 3 Jutaan, sedangkan kebutuhan mereka tiap bulannya lebih dari angka tersebut.
Berbeda dengan guru PNS, pola hidup mereka kini berpola hidup dengan kebutuhan tinggi. "Rata-rata di Batam guru bermobil dan penuh dengan perhiasan. Malah gaya hidupnya cukup tinggi, tak jarang setiap jam makan siang guru beramai-ramai makan di restoran mahal, pada bermobil dan keluar masuk mal," tambahnya.
Sedangkan menurut Sopan Adrianto selaku Wakil Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku bahwa guru PNS di DKI Jakarta sangat dimanjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI. Dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan para guru, gaji guru PNS di DKI Jakarta mencapai 15 juta perbulan. "Para guru bisa membawa Rp15 juta sampai Rp17 juta sebulan. Namun sayangnya, fakta tersebut belum berpengaruh terhadap sertifikasi serta mutu mereka," ungkap Sopan.
Menurut Anggota Komisi X DPR RI Teguh Juwarno, program sertifikasi guru merupakan kebijakan untuk mendorong kesejahteraan guru, dengan tujuan para guru ini bisa fokus dalam menjalankan profesinya untuk mencerdaskan bangsa. Menurutnya, program ini menelan biaya hingga mencapai Rp. 80 Triliun. "Anggaran dari pemerintah mencapai Rp80 triliun," tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar