asncpns.com - Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) dalam pelayanan publik, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan kerjasama dengan Singapore Polytechnic International PTE LTD. Kerja sama untuk meningkatkan kompetensi ini dalanm bentuk berupa pelatihan PNS
Abdul Wahab Bangkona selaku Sekretaris Jendral Kementerian Tenaga Kerja menyatakan bahwa, "Kerja sama itu berupa pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi pelayanan publik," ungkapnya di Jakarta, Selasa.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU/ Memorandum of Understanding) telah dilaksanakan antara di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (18/08/2015), antara Sekjen Kemnaker Abdul Wahab Bangkona dan General Manajer Singapore Polytechnic Lee Leck Seng. Sedangkan sumber pembiayaannya berasal dari sumber pembiayaan bersama (cost sharing) antara Temasek Foundation dan Kemnaker.
Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi ASN dalam melaksanakan tugas terutama dalam pelayanan publik internal maupun eksternal yang baik. "Pemerintah ingin agar semakin banyak pegawai negeri atau ASN mampu mengaplikasikan konsep design thinking pelayanan publik dan penyiapan pedoman peningkatan produktivitas dan inovasi pelayanan publik," tambahnya.
Abdul Wahab mengaku bahwa, Kementerian Ketenagakerjaan menyambut dengan sangat baik kerja sama antar lembaga Indonesia dan Singapura yang direpresentasikan oleh Temasek Foundation dan Singapore Polytecnic. Dan menurutnya,pelatihan seperti ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi kerja pegawai demi memperkuat sumber daya manusia dilingkungan pemerintahan.
"Kita ingin lembaga dari Singapura dan Indonesia berbagi ilmu dalam pelayanan publik yang baik. Apalagi mereka yang memiliki reputasi baik dalam hal pelayanan publik berkenan memberikan masukan dan informasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik oleh aparat pemerintah (Aparatur Sipil Negara) di Indonesia," kata Abdul Wahab.
Kenapa Temasek Foundation dan Singapore Polytecnic yang dipilih? Ini dikarenakan Temasek Foundation dan Singapore Polytecnic sangat berpengalaman dalam memberikan workshop serupa di beberapa negara ASEAN seperti Filipina. Bahkan, konsep yang mereka punya yaitu "design thinking", telah diterapkan di beberapa negara seperti Kanada dan Denmark.
Rabu, 19 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar