asncpns.com - Perlahan tapi pasti dengan kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta, para Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menunjukkan perubahan positif. Hal positif ini berupa banyaknya PNS yang melaporkan atasannya.
Pegawai Negeri Sipil yang berani melawan atasannya ini, dikarenakan atasannya meminta PNS tersebut untuk melakukan perbuatan menyimpang. Tak tanggung-tangung, para PNS ini langsung melaporkan hal penyimpangan tersebut kepada dirinya.
Rata-rata para PNS DKI Jakarta ynag melaporkan atasannya tersebut melalui pernyataan tertulis kepada dirinya. Bahkan ada PNS DKI yang berani mencantumkan nama beserta nomor telpon seluler atasannya. Keberanian para PNS ini tidak lain karena Ahok berani pasang badan untuk para PNS tersebut.
"Mereka berani lapor, lho. Berani lapor dengan tulis, nama, nomor handphone. Dia berani lawan atasannya karena mereka tahu saya bakal belain," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/7).
Laporan PNS yang diterima oleh Ahok sangatlah beragam, namun lebih didominasi laporan mengenai penyelewengan yang berkaitan anggaran. Ahok yang mengaku saat ini Pemprov DKI sangat teliti dalam hal anggaran, jadi pejabat yang masih ingin main anggaran, menurutnya sudah gila dan nekat. "Ada PNS melapor, atasannya minta potong anggaran 30 persen. Buat anggaran kesejahteraan, inspektorat, buat apa, kita lagi teliti. Saya bilang ini orang gila, masih nekat saja." tuturnya.
Selain pejabat yang meminta potongan anggaran 30 persen, ada juga pejabat lainnya yang meminta komisi dari proyek. "Ada lagi yang laporan, atasannya masih meminta komisi 1 persen dari pengadaan barang," tambah dia.
Namun Ahok sendiri mengaku sudah mengantongi nama-nama pejabat tersebut, namun dirinya enggan untuk mengatakan siapa pejabat-pejabat tersebut. Ahok mengaku tidak akan tinggal diam saja, tapi akan menindaklanjuti semua laporan yang masuk padanya tersebut. "Atasannya kami copot nanti. Pecat sebagai PNS. Kami tidak mau lagi turunin (pangkatnya). Orang-orang kayak gitu tidak ada guna," tandasnya.
Jumat, 24 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar