asncpns.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi pada hari Minggu (25/07/2015) mengadakan acara halal bi halal di rumah dinasnya, Jakarta, bersama dengan keluarga besar Pasundan. Dalam acara tersebut juga, hadir seluruh keluarga besar Purna Jayanegara yang merupakan keluarga besar dari Menteri Yuddy.
"Ini halal bi halal keluarga besar Purna Jayanegara. Kakek saya, Prof. Dr. Tisna Amidjaja yang juga masih bersaudara dengan pak Solihin Gautama Purwanegara, mantan Gubernur Jawa Barat adalah bagian dari keluarga besar Purna Jayanegara. Pertemuan ini intinya silaturahmi keluarga besar Sunda se Jawa Barat dan tentu untuk menanamkan kembali nilai-nilai Kasundaan dalam kehidupan agar kita lebih bermanfaat bagi kepentingan orang banyak,"ungkapnya.
Dalam sambutannya, Yuddy berpesan untuk masyarakat Sunda agar kembali menanamkan nilai-nilai Kasundaan dalam hidup bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Nilai yang terkandung filosofi Sunda banyak manfaatnya bagi masyarakat luas, terutama bagi yang membutuhkan pertolongan di berbagai macam lingkup pengabdian.
Filosofi Air dan Cahaya
Orang Sunda dinilai sangat toleran karena memiliki jati diri solidaritas sosial yang kuat yang bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat lainnya."Ingat tradisi Sunda itu harus Nyunda. Filosofis Nyunda itu seperti air dan cahaya yang memberikan jawaban atas berbagai macam persoalan," tambah Yuddy.
Seperti dijelaskan Yuddy, filosofi air yang selalu mencari tempat yang rendah mengartikan bahwa orang Sunda selalu rendah hati. Sifat orang sunda yang sabar dan tidak memaksakan kehendak, seperti air yang selalu mengikuti kontur buminya, sedangkan air sebagai pelepas dahaga yang berarti sangat bermanfaat. Ketiga hal ini menandakan bahwa, orang Sunda bisa hidup dimana saja karena mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi dan tidak konfrontatif namun tidak mengurangi ketegasannya,
Sedangkan untuk filosofis cahaya, orang Sunda mampu menjadi teladan, bisa memberikan manfaat dan nilai bagi orang lain dan selalu dicintai orang lain seperti layaknya cahaya yang bisa menerangi, memberikan manfaat dan kehangatan.
Yuddy juga menuturkan, ada filosofis Sunda lain yang tertanam pada diri orang Sunda, yaitu "nyakola" yang artinya harus terus menuntut ilmu dan memiliki ilmu dan pengetahuan tersebut dengan baik.
Jangan hanya puas dengan gelar akademik dan pengetahuan yang didapat saat ini, mereka harus terus menggali ilmu untuk dirinya dan orang lain. Jika seluruh filosofi ini diterapkan dan dilaksanakan oleh seluruh orang Sunda, maka terciptanya kehidupan masyarakat dengan adil dan makmur dan saling bergotong-royong akan bisa terwuud dengan cepat.
"Pada kondisi inilah saya meminta peran seluruh orang Sunda, khususnya keluarga besar saya untuk memberikan dukungan kepada bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rangka mencapai target-target program pembangunan nasional," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar