asncpns.com - Untuk meningkatkan kualitas para Aparatur Sipil Negara (ASN), pemerintah mempunyai cara tersendiri. Cara tersebut adalah mengikutsertakan seluruh ASN untuk mengikuti pendidikan kilat (Diklat). Pemerintah juga telah memiliki lembaga yang dikhususkan untuk menyelenggarakan pendidikan kilat tersebut yaitu Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Penyelenggaraan Diklat ini, menurut MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, supaya penyelenggarak Diklat tersebut haruslah dibuat lebih bermakan bukan hanya sekdar rutinitas. Hal ini harus segera ditinggalkan, dan semua pejabat lulusan LAN ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian semua lulusan LAN tidak menduduki jabatan karena saat masuk diklat tidak diseleksi terlebih dahulu.
Dalam acara yang diselenggarakan atas kerja sama LAN dan Civil Service Singapore (Temasek Foundation) yang bertajuk "Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi" yang diadakan di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIAN) di Pejompongan, Jakarta, Senin (27/07), Yuddy menjelaskan bahwa, “Pelatihan jangan lagi hanya sebagai rutinitas belaka, melainkan harus ada ruh yang mampu mendorong ASN memiliki reform action sehingga membuatnya menjadi agen perubahan sebagaimana yang diamanatkan di dalam Nawacita pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.”
Dalam sambutan acara itu juga Yuddy meminta para peserta bersungguh-sungguh menjalani pelatihan tersebut untuk mendukung pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang profesional dan berkelas dunia yang memiliki integritas. “Pagi ini saya membaca sebuah berita di sebuah media nasional, yang memberitakan bahwa saat ini tengah terjadi kenaikan optimisme dan tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. Hal ini merupakan buah dari komunikasi yang baik dengan masyarakat dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintahan," tambah Yuddy.
Yuddy berterimkasih atas inisiatif Temasek Foundation yang telah bersedia melakukan kerja sama dan transfer ilmu kepada ASN di Indonesia. Yuddy juga meyakini kerja sama ini akan memberikan dampak positif untuk ASN indonesia dalam reformasi birokrasi. Yuddy juga mengaku pernah mengunjungi Civil Service di Singapura. Dari segi sarana dan prasarananya tidak jauh berbeda dengan Indonesia, namun atmosfer semangat reform-nya yang tinggi membuat jauh lebih unggul dari pada Indonesia karena didukung oleh para mentor berkelas dunia yang telah memiliki jam terbang tinggi di bidangnya masing-masing.
“Biaya untuk mengikuti pelatihan di sana kan cukup tinggi, dan juga menyita waktu yang tidak sebentar, maka kesempatan menghadirkan pelatihan ini di Indonesia jangan sampai disia-siakan,” ujar Yuddy. Peserta diharapkan tidak sia-siakan kesempatan emas ini dang mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.“Tentunya saudara-saudara telah memiliki kompetensi yang diharapkan. Oleh karenanya Anda harus mengikuti pelatihan ini dengan bertanggung jawab,” pungkas.
Selasa, 28 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar