Yuddy Chrisnandi menyatakan bahwa dirinya sudah tertarik terhadap isu maritim semenjak masih berada di Komisi I yang terpusat terhadap Angkatan Laut. Poros maritim merupakan isu yang selalu ada namun timbul tenggelam. "Ketertarikan saya terhadap isu maritim ini sebenarnya sejak saya masih menjadi anggota DPR tahun 2008-2009. Saat itu saya di Komisi I yang konsen terhadap Angkatan Laut," kisahnya.
Saat Yuddy menjabat anggota DPR, angkatan laut Indonesia dinilai sangat lemah sedangkan wilayah laut kita yang luas yang sangat tidak sebanding. Yuddy pun mengaku pernah mambahas mengenai konsep poros maritim dengan salah seorang konsepto kelautan yaitu Marwoto Yuwono . "Beliau menjelaskan tentang sejarah maritim Indonesia, posisi strategis Sunda Kelapa dan betapa pentingnya kemaritiman Indonesia di mata dunia, yang menorehkan sejarah yang panjang," ungkapnya. Oleh karena itu, melalui kegiatan sarasehan ini, kita jadikan isu-isu poros maritim menjadi satu momentum yang berkesinambungan.
Dedy H. Sutisna selaku Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) mengatakan, fokus pembangunan Indonesia saat ini adalah kebijakan Preside Joko Widodo mengenai Poros Maritim yang harus didukung oleh 5 hal utama yaitu:
- Pembangunan kembali Budaya Maritim.
- Komitmen Menjaga dan Mengelola Sumberdaya Laut dengan Fokus Membangun Kedaulatan Pangan Laut.
- Komitmen Mendorong Pengembangan Infrastruktur dan Konektivitas Maritim.
- Diplomasi Maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerjasama pada bidang kelautan.
- Membangun kekuatan pertahanan maritim.
Majelis Umum PBB tahun 2009 menetapkan tanggal 8 Juni sebagai World Ocean Day (WOD) atau Hari Lautan Sedunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tantangan global yang dihadapi oleh dunia internasional mengenai pentingnya mengelola, menjaga, dan melestarikan laut secara berkelanjutan (sustainable) untuk kepentingan masyarakat dunia.
0 komentar:
Posting Komentar