Usut punya usut, ternyata bukan hanya dia Narto yang diminta pelicin. Ardin Ardin Pagala, peserta tes CPNS Konkep berada diposisi kedua pada saat Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini, mengaku dihubungi oleh oknum yang mengaku sebagai bawahannya Bupati Konkep meminta uang pelicin sebesar Rp. 120 juta. "Saya menolak membayar karena saya maunya lulus dengan cara murni. Terus terang saja, bertahun-tahun ada penerimaan CPNS saya tidak berani ikut karena tidak mampu bayar. Baru tahun lalu saya ikut karena saya yakin tesnya murni dengan sistem CAT," jelas Ardin.
Lain halnya dengan Insaf al Dian Rihani, saat pelaksanaan TKD dirinya menempati rangking pertama dan memperoleh nilai 418 untuk jabatan guru matematika. Namun setelah pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang (TKB), dirinya tersapu oleh Rahmat peringkat 55 TKD yang nilainya 55. "Waktu diuji TKB saya hanya ditanya apakah nanti menikah di Konkep. Saya bilang Insya Allah kalau ada jodoh di sini. Saya juga ditanya orang tua asli mana, apakah punya orang dalam di Konkep," ujarnya.
Bukan pelamar umum saja yang dimintai "amplop", honorer pun ikut dipalak. Kartini seorang Guru sertifikasi Pendidikan Agama Islam ini masuk rangking atas dan masuk formasi. Tapi pada pelaksanaan TKB, dia tidak diuji namun malah ditanyai hal-hal pribadi. "Namun saat TKB, saya ditanya apa ada amplop. Saya juga tidak ditanya tentang kemampuan mengajar. Dengan pengalaman sebagai honorer saya yakin pasti lolos TKB, tapi nyatanya malah tidak lolos," sesalnya.
Para pelamar konawe yang datang ke Kantor Kemenpan ini mengaku trauma jika dilakukan lagi tes ulang TKB. Mereka meminta pemerintah untuk segera mengumumkan hasil TKD-nya saja.
Beberapa waktu lalu MenPAN-RB menyurati Bupati Konkep agar segera mengumumkan langsung hasil TKD CPNS daerahnya, namun Bupati Konkep tak menghiraukannya. Alhasil Panselnas mengambil alih CPNS Konkep ini. Tapi belakangan muncul kabar bahwa MenPAN-RB memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan tes TKB ulang, tapi tetap Bupati Konkep belum meresponnya.
Intinya jika ingin lulus cpns harus punya cenel dan uang yg banyak.. Mau pake cat tulis tangan tetep harus ada uang.. Seperti halnya tes CAT disana itu kita bisa lulus dengan uang seperti contohnyaa. Nama kita udah didaftarkan dengan nilai melampaui batass. Nah setelah tes kita kita tinggal jawab2 sesuka hati .. Tapi akan tetep lulus karna nama dan nomer pertanya udah didftarkan dengan nilai melampaui batass. Seperti itulah sogok menyogok dalam tes cat . Memng miris. Masih ada juga oknum2 yg tidak bertanggung jawab. . Pintar gak hanya itu yg bisa buat kita jadi cpns.. 😄
BalasHapus