asncpns.com - Pada hari senin sore (6/4/2015), rombongan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kesempatan itu Sulistyo selaku Pimpinan Ketua Umum PB PGRI menyampaikan dua permasalahan, permasalahan yang pertama yaitu permasalahan pendidikan. Pemerintah dihimbau untuk serius menangani pendidikan sehingga terpenuhi 8 standar pelayanan minimal terutama standar pelayanan minimal sarana dan prasarana pendidikan.
Selepas pertemuan itu Sulistyo mengatakan bahwa,“Sekarang ini banyak sekolah yang rusak, gedungnya rusak berat, rusak sedang, sehingga di beberapa tempat anak-anak belajar tidak berada di sekolah yang layak.” Selain itu juga akses menuju ke sekolah di beberapa daerah masih kurang, banyak anak sekolah yang jatuh dari jembatan saat menuju ke sekolah dikarenakan jembatannya rusak. Selain sarana dan prasarana, pertemuan ini membahas mengenai kurikulum, evaluasi pendidikan, standar pembiayaan yang masih jauh dari 8 standar yang ditetapkan.
Sedangkan permasalahan kedua yaitu masalah guru yang mengalami kekurangan. Pemerintah menyatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, Kementerian PAN, dan kementerian Dalam Negeri agar kekurangan guru SD segera dicukupi. Pertemuan ini juga menyinggung masalah guru honorer, menurutnya PGRI mengusulkan agar ada format penyelesaian guru honorer terutama aspek kepegawaian dan kesejahteraan guru honorer.
Dalam UU Guru dan Dosen pasal 15 dan pasal 14 menyatakan bahwa guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau pemerintah pusat, berhak memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
PGRI juga meminta pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan guru honorer, karena nasib mereka yang berjumlah sangat banyak ini masih menggantung. Presiden berjanji untuk guru bantu yang belum terangkat, akan mengangkatnya maksimal 3 tahun akan selesai. Jumlah dari guru bantu itu sendiri adalah sekitar enam ribuan.
“Beliau berjanji akan mengangkat, insya allah, selesai 3 tahun dan beliau menyampaikan akan bicarakan dengan gubernur dan Menpan agar segera ditindaklanjuti bukan sekedar diwacanakan. Prasarana akan segera diperbaiki, termasuk Pak Menteri akan selesaikan gedung sekolah yang rusak,” jelas Sulistyo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang hadir dalam pertemuan ini berjanji akan mempercepat penyelesaian masalah ini, terutama soal kejelasan status kepegawaian dan kesejahteraan guru. "Saya akan lebih sering berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," kata Anies.
0 komentar:
Posting Komentar