Hasil tes CPNS Papua secara langsung diserahkan oleh Azwar Abubakar sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kepada Gubernur Papua yaitu Lukas Enembe untuk Provinsi Papua. Penyerahan tes tersebut didampingi oleh Kepala BKN Eko Sutrisno, Tim Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri dan juga BPPT.
Dalam penyerahan tes tersebut ternyata masih banyak yang harus dibahas untuk perbaikan kedepannya dari segala bidang terutama masalah perekrutan dan tes CPNS. Seperti yang dikemukakan oleh Menteri PANRB kepada wartawan setelah mengadakan pertemuan tertutup dengan Gubernur Papua, Bupati dan Walikota se papua di Kantor Gubernur Papua “Saya sudah serahkan hasilnya ke Gubernur. Tadi banyak yang kita bicarakan, diantaranya mengenai formasi kedepan, formasi umum yang kemarin, serta tenaga honorer. Biar nanti masing-masing Kepala Daerah yang atur”.
Hasil pertemuan tersebut ternyata menghasilkan berbagai masalah yang harus dibenahi untuk formasi kedepannya, formasi sebelumnya serta penempatan bagi tenaga honorer di Propinsi Papua. Berbagai permasalahan tersebut kendatinya menjadi tugas bagi masing-masing Kepala Daerah untuk menemukan solusi yang tepat agar penyelenggaraan dan pelaksanaan tes CPNS dapat berjalan dengan lancar.
Hasil tes CPNS untuk Propinsi Papua pada tahun 2013 memang sudah ada namun hasil tersebut dipegang oleh kepala Daerah di masing-masing Propinsi. Menteri PANRB juga menambahkan, “Hasil ini sudah resmi, kalau ada pertanyaan kenapa prosesnya berlarut-larut, jawabannya tidak ada karena memang begitu untuk Papua”. Hal ini menjadi tugas Pemerintah guna membenahi semua permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Propinsi Papua, khususnya pada pelaksanaan tes CPNS.
Keterlambatan hasil tes CPNS 2013 untuk Provinsi Papua tersebut memang menjadi problematika yang harus dipikirkan. Jika daerah lain menerima hasil CPNS tersebut melalui website tetapi tidak untuk Propinsi Papua. Hal ini dikarenakan kurangnya perkembangan teknologi komputer dan akses internet di Papua menjadi faktor penghambat keterlambatan hasil CPNS.
Menteri sangat berharap untuk kedepannya permasalahan yang ada di Propinsi Papua dapat dengan mudah diatasi terutama pada alat bantu dalam pelaksanaan tes CPNS.
Diharapkan untuk tahun berikutnya, calon peserta tes tidak lagi memakai perlengkapan manual seperti Lembar Jawaban Komputer (LJK) berupa kertas yang berbentuk seperti formulir yang biasanya digunakan untuk ujian pilihan ganda dalam ujian nasional tingkat SMA/SMK, tidak juga berbentuk angket maupun formulir registrasi dan pendataan tetapi perlengkapan untuk tes dapat sama dengan peserta lainnya diluar Propinsi Papua yaitu menggunakan teknologi komputer. Sebagai alat yang digunakan dalam pelaksanaan tes kendatinya dapat mempermudah dan juga menjaga keakuratan hasil tes CPNS. Jalan ini ditempuh agar hasil CPNS dapat dengan mudah di akses oleh peserta melalui website yang sudah disediakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar